Selasa, 17 Juni 2014

Cara pengambilan Kesimpulan dan Saran

Arti Kesimpulan
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti.Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan. Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan semata. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis,maka kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada bab pendahuluan.

2. Langkah-langkah Menyusun Kesimpulan dan Saran
 Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan kemudian memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.  Seusai menutup kesimpulan penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi guna penelitian lebih lanjut maupun saran-saran yang lebih praktis atau berfaedah secara riel. Seperti halnya Kesimpulan, dalam menyusun Saran hendaknya penulis tidak menyarankan sesuatu yang tidak mempunyai dasar atau keterkaitan dengan pembahasan yang dikemukakan. Dengan kata lain, Saran hanyalah berisi alternatif yang diajukan penulis agar permasalahan yang ada dapat dipecahkan sebaik-baiknya di waktu mendatang.

Bagaimana seharusnya bagian kesimpulan ditulis? Trzeciak and MacKay (1994) memberikan resep menulis bagian kesimpulan. Resep ini tentu saja dapat diadaptasikan sesuai dengan konteks penulisan. Menurut mereka, bagian kesimpulan berisi (seperti biasa, saya tambahkan interpretasi dan ilustrasi untuk memperjelas):
1. Ringkasan temuan penelitian. Jangan menuliskan sesuatu yang tidak pernah dibahas di bagian sebelumnya. Namun sebaliknya, perlu diperhatikan, bagian ini seharusnya tidak mengulang sama persis dengan apa yang sudah dituliskan sebelumnya di bagian analisis atau diskusi.
2. Deduksi atau pengambilan kesimpulan dari uraian sebelumnya. Jangan menarik kesimpulan dari apa yang tidak pernah disinggung atau didiskusikan sebelumnya. Kadang ketika mereview artikel, saya temukan kesimpulan yang sepertingnya ‘sudah disiapkan’ sebelum penelitian dilakukan. Kesimpulan bukan ringkasan dari telaah literatur yang Anda lakukan (kecuali artikel yang kita tulisan adalah ‘literature review’), tetapi berpijak dari penelitian yang dilakukan.
3. Opini personal terkait dengan temuan yang didiskusikan. Tentu saja opini yang argumentatif. Pembimbing seorang kawan menyarankan untuk melakukan semacam ‘spekulasi’ di bagian ini. Mengapa ini perlu? Tidak jarang temuan penelitian membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengapa misalnya, hasil penelitian tidak seperti yang diduga sebelumnya. Penjelasan spekulatif, tetapi tetap argumentatif, diperlukan. Tambahkan penjelas bahwa spekulasi yang diberikan membutuhkan validasi lebih lanjut.
4. Jangan lupa sebutkan keterbatasan penelitian yang kita lakukan. Keterbatasan seharusnya dikaitkan dengan proses penelitian yang dijalankan, dan tidak ‘ujug-ujug’ dimunculkan. Keterbatasan dapat terkait dengan teori yang digunakan, metode yang diaplikasikan, atau pun terkait dengan generalisasi hasil penelitian. Keterbatasan ini akan menjadi dasar untuk bagian selanjutnya.
5. Berikan ilustrasi atau saran penelitian lanjutan yang bisa dilakukan. Saran ini biasanya merupakan respon dari keterbatasan yang diuraikan sebelumnya.
6. Tuliskan implikasi penelitian. Secara umum, implikasi dapat dikelompokkan menjadi dua: implikasi praktik dan implikasi teoretik. Implikasi praktik terkait dengan relevansi hasil penelitian untuk para praktisi. Implikasi ini dapat maujud dalam beragam bentuk, seperti metode baru dan serangkaian prinsip yang bisa digunakan oleh praktisi. Implikasi teoretik terkait dengan konstribusi penelitian dalam pengembangan atau validasi teori.
7. Fakta atau data penting lainnya yang tidak muncul dalam uraian sebelumnya. 

source :
[1]http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf
[2]http://publikasiinternasional.wordpress.com/2012/09/26/menulis-kesimpulan/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar