Tulisan ini
merupakan review kuliah Metodologi Penelitian.
Metode
Pengembangan adalah sebuah cara yang tersistem atau teratur yang bertujuan
untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar sistem tersebut dapat
memenuhi kebutuhan (nur ichsan).
Jadi dalam
melakukan pembangunan atau perbaikan suatu sistem yang terkomputerisasi harus
melakukan langkah-langkah dalam mengimplementasikannya. Metode Pengembangan
Rekayasa Perangkat Lunak salah satunya yaitu Metode Waterfall
Waterfall
Metode ini
merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya.
Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan
secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan
maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya.
Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah
dilakukan.
Secara garis
besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :
Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.
1. Analisa
Langkah ini
merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini
bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang
sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga
akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang
diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user
requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan
keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi
acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
2. Design
Proses
desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat
lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada :
struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail
(algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software
requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk
melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
3. Coding
& Testing
Coding merupan
penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta
oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan
suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan
ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap
sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan
kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Penerapan
Tahapan ini
bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan
analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
5.
Pemeliharaan
Perangkat
lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus
menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau
karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
Keuntungan
Metode Waterfall
·
Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini
dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada
tahapan tertentu.
·
Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena
setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase
berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen
tertentu.
Kelemahan
waterfall
·
Diperlukan majemen yang baik, karena proses
pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu
produk.
·
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak
diketahui sejak awal pengembangan.
·
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit
sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar